Routing Dinamis OSPF Multi-Area: Solusi Efisien untuk Jaringan Skala Besar

Open Shortest Path First (OSPF) adalah salah satu protokol routing dinamis yang sering digunakan dalam jaringan skala menengah hingga besar. OSPF bekerja dengan algoritma Dijkstra untuk menemukan jalur tercepat berdasarkan cost (biaya). Dalam implementasi jaringan yang luas, OSPF Multi-Area menjadi solusi efisien untuk mengurangi kompleksitas dan meningkatkan kinerja routing. Dengan OSPF Multi-Area, jaringan dibagi menjadi beberapa area dengan Backbone Area (Area 0) sebagai pusatnya, sehingga pertukaran informasi routing lebih efisien dan beban router lebih ringan.

Contoh Gambar


Gambar ini merupakan topologi di Cisco Packet Tracer mengenai Routing Dinamis : OSPF Multi Area.


Konsep OSPF Multi-Area

OSPF menggunakan konsep Area untuk mengorganisasi jaringan. Area adalah kelompok router yang berbagi informasi routing dalam lingkup terbatas. Struktur ini membantu mengurangi overhead dan meningkatkan efisiensi dalam proses pertukaran informasi.

Terdapat dua jenis area utama dalam OSPF Multi-Area:

  1. Backbone Area (Area 0) → Sebagai pusat utama yang menghubungkan area-area lain. Semua area harus terhubung ke Area 0 agar OSPF dapat berfungsi optimal.
  2. Non-Backbone Area → Area tambahan seperti Area 1, Area 2, dan seterusnya, yang berisi subnet dan router spesifik.

Keuntungan OSPF Multi-Area

  • Mengurangi Overhead Routing → Dengan membagi jaringan menjadi beberapa area, informasi routing tidak perlu dikirim ke semua router, sehingga menghemat sumber daya.
  • Mempercepat Konvergensi → Perubahan topologi hanya berdampak pada area terkait, bukan keseluruhan jaringan.
  • Lebih Skalabel → Cocok untuk jaringan besar dengan banyak subnet dan router.

Kerugian OSPF Multi-Area

  • Kompleksitas Konfigurasi →  Administrator jaringan harus memahami konsep Area Border Router (ABR), Autonomous System Boundary Router (ASBR), serta bagaimana mengelola LSA (Link-State Advertisement) antar-area.
  • Pemrosesan Lebih Berat pada Router →  ABR (Area Border Router) yang menghubungkan beberapa area memiliki beban lebih besar karena harus menjaga tabel routing dari beberapa area sekaligus.
  • Ketergantungan pada Area 0 (Backbone Area) →  Jika konektivitas ke Area 0 terputus, komunikasi antar-area bisa terganggu atau bahkan gagal.

Tipe Router dalam OSPF Multi-Area

  1. Internal Router (IR) → Router yang bekerja dalam satu area saja.
  2. Area Border Router (ABR) → Router yang menghubungkan dua area atau lebih.
  3. Backbone Router (BR) →  Router yang berada dalam Backbone Area (Area 0).
  4. Autonomous System Boundary Router (ASBR) → Router yang menghubungkan OSPF dengan protokol routing lain seperti BGP atau RIP.

Dengan menerapkan OSPF Multi-Area, jaringan dapat tetap efisien, cepat, dan mudah dikelola, terutama dalam lingkungan yang terus berkembang.